Dua tahun yang lalu
mr.Komet membukakan pintu perkenalan ku dengan debate competition ,walau sebelum beliau ada guru dr sma muntung yang sedikit menunjukan apa itu debat
dimana beliau hanya memberi 1 tips tanpa pernah melatih team debate di SMA kala itu yaitu "sik penting omong ojo ono mandeke" (yang penting ngomong jangan ada stopnya)
Siapa sangka team kami memenangkan juara 1 tingkat kabupaten dua tahun berturut-turut lalu tingkat karesidenan diposisi kedua dan aku sebagai best speaker :)
setelah sempat fakum karna mau ujian di kls 3 SMA aku mulai melupakan kegiatan elite ini
1tahun yang lalu tepat saat aku akan melanjutkan ke perguruan tinggi, 30 universitas datang ke SMA-ku dalam rangka promosi, di stad sudut sekolah aku melihat banner UAD yg saat itu aku bner2 nggak tau universitas apa itu . aku di beri nasihat2 merayu yang sama sekali nggak aku perdulikan
Tapi mataku mendadak mendelik saat melihat kalendar UAD yang menunjukan salah satu mahasiswanya memenangkan kompetisi debate nasional yang hadiahi study tour ke Australia .kemudian diikuti pengambilan formulir pendaftaraan oleh tanganku
Deco (Deco Community) aku join disitu dalam rangka mengingatkanku pada si elite debat.
iseng2 ikut seleksi ALSA UGM 2012 lalu aku kepilih yang diikuti IVED 2013 di ITB
saat itu aku sadar bahwa aku debater bukan adjudicator,posisi yang aku dapatkan saat mengikuti IVED
Aku merenung sejenak sepulang dari Bandung (setelah ikut IVED) "bagai langit dan bumi debat di SMA dengan debat tingkat varsity (universitas) .Yang mana aku hanya perlu bicara tanpa stop ditingkat SMA,tapi disini aku harus betul2 tau materi,case,status quo,ilmu2 politik yang menguatkan semua ucapanku karna semia orang disini seperti native speaker yang nggak bakal ada stop di tengah2 pembicaraan mereka"
Tapi aku tetap mencintai debat , dan akhirnya menyimpulkan debate memang bukan hanya sekedar berbicara panjang dan menjatuhkan orang lain tapi bagaimana kita berfikir untuk mendirikan diri kita
let's debate guys :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar